Perbedaan Frekuensi WiFi 2.4 GHz dan 5GHz serta Kelebihannya

Perbedaan Frekuensi WiFi 2.4 GHz dan 5GHz serta Kelebihannya

Perbedaan Frekuensi WiFi 2.4 GHz dan 5GHz serta Kelebihannya

Pengertian dan Perbedaan Frekuensi WiFi 2.4 GHz dan 5GHz serta Kelebihannya – Wi-Fi (/[unsupported input]ˈwaɪfaɪ/, juga ditulis Wifi atau WiFi) adalah sebuah teknologi yang memanfaatkan peralatan elektronik untuk bertukar data secara nirkabel (menggunakan gelombang radio) melalui sebuah jaringan komputer, termasuk koneksi Internet berkecepatan tinggi. Wi-Fi Alliance mendefinisikan Wi-Fi sebagai "produk jaringan wilayah lokal nirkabel (WLAN) apapun yang didasarkan pada standar Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) 802.11".[1] Meski begitu, karena kebanyakan WLAN zaman sekarang didasarkan pada standar tersebut, istilah "Wi-Fi" dipakai dalam bahasa Inggris umum sebagai sinonim "WLAN".
Sebuah alat yang dapat memakai Wi-Fi (seperti komputer pribadi, konsol permainan video, telepon pintartablet, atau pemutar audio digital) dapat terhubung dengan sumber jaringan seperti Internet melalui sebuah titik akses jaringan nirkabel. Titik akses (atau hotspot) seperti itu mempunyai jangkauan sekitar 20 meter (65 kaki) di dalam ruangan dan lebih luas lagi di luar ruangan. Cakupan hotspot dapat mencakup wilayah seluas kamar dengan dinding yang memblokir gelombang radio atau beberapa mil persegi — ini bisa dilakukan dengan memakai beberapa titik akses yang saling tumpang tindih.
"Wi-Fi" adalah merek dagang Wi-Fi Alliance dan nama merek untuk produk-produk yang memakai keluarga standar IEEE 802.11. Hanya produk-produk Wi-Fi yang menyelesaikan uji coba sertifikasi interoperabilitas Wi-Fi Alliance yang boleh memakai nama dan merek dagang "Wi-Fi CERTIFIED".
Wi-Fi mempunyai sejarah keamanan yang berubah-ubah. Sistem enkripsi pertamanya, WEP, terbukti mudah ditembus. Protokol berkualitas lebih tinggi lagi, WPA dan WPA2, kemudian ditambahkan. Tetapi, sebuah fitur opsional yang ditambahkan tahun 2007 bernama Wi-Fi Protected Setup (WPS), memiliki celah yang memungkinkan penyerang mendapatkan kata sandi WPA atau WPA2 router dari jarak jauh dalam beberapa jam saja.[2] Sejumlah perusahaan menyarankan untuk mematikan fitur WPS. Wi-Fi Alliance sejak itu memperbarui rencana pengujian dan program sertifikasinya untuk menjamin semua peralatan yang baru disertifikasi kebal dari serangan AP PIN yang keras.
Sejarah
Sejarah teknologi 802.11 berawal pada putusan Komisi Komunikasi Federal AS tahun 1985 yang merilis pita GSM untuk pemakaian tanpa lisensi.[3] Pada tahun 1991, NCR Corporation bersama AT&T menemukan pendahulu 802.11 yang ditujukan untuk sistem kasir. Produk-produk nirkabel pertama berada di bawah nama WaveLAN.
Vic Hayes dijuluki "Bapak Wi-Fi". Ia terlibat dalam perancangan standar pertama IEEE.[4][5]
Sejumlah besar paten oleh banyak perusahaan memakai standar 802.11.[6] Pada tahun 1992 dan 1996, organisasi Australia CSIRO mendapatkan paten untuk sebuah metode yang kelak dipakai di Wi-Fi untuk menghapus gangguan sinyal.[7] Pada bulan April 2009, 14 perusahaan teknologi setuju membayar $250 juta kepada CSIRO karena melanggar paten-paten mereka.[8] Ini mendorong Wi-Fi disebut-sebut sebagai temuan Australia,[9] meski hal ini telah menjadi topik sejumlah kontroversi.[10][11] CSIRO memenangkan gugatan senilai $220 juta atas pelanggaran paten Wi-Fi tahun 2012 yang meminta firma-firma global di Amerika Serikat membayar hak lisensi kepada CSIRO senilai $1 miliar.[8][12][13]
Tahun 1999, Wi-Fi Alliance dibentuk sebagai sebuah asosiasi dagang untuk memegang merek dagang Wi-Fi yang digunakan oleh banyak produk.[14]

Nama

Istilah Wi-Fi, pertama dipakai secara komersial pada bulan Agustus 1999,[15] dicetuskan oleh sebuah firma konsultasi merek bernama Interbrand Corporation. Wi-Fi Alliance mempekerjakan Interbrand untuk menentukan nama yang "lebih mudah diucapkan daripada 'IEEE 802.11b Direct Sequence'".[16][17][18] Belanger juga mengatakan bahwa Interbrand menciptakan Wi-Fi sebagai plesetan dari Hi-Fi (high fidelity); mereka juga merancang logo Wi-Fi.
Wi-Fi Alliance membuat slogan iklan asal-asalan "The Standard for Wireless Fidelity" dan sempat menggunakannya sesaat setelah merek Wi-Fi diciptakan. Karena slogan tersebut, orang-orang salah mengira bahwa Wi-Fi merupakan singkatan dari "Wireless Fidelity" meski kenyataannya bukan.[16][19][20]
Logo yin-yang Wi-Fi menandakan sertifikasi interoperabilitas suatu produk.[19]
Teknologi non-Wi-Fi yang dibutuhkan untuk titik-titk tetap seperti Motorola Canopy biasanya disebut nirkabel tetap. Teknologi nirkabel alternatif meliputi standar telepon genggam seperti 2G3G, atau 4G.

Sertifikasi Wi-Fi

IEEE tidak menguji peralatan untuk memenuhi standar mereka. Badan nirlaba Wi-Fi Alliance didirikan tahun 1999 untuk mengisi celah ini — untuk menetapkan dan mendorong standar interoperabilitas dan kompatibilitas mundur, serta mempromosikan teknologi jaringan wilayah lokal nirkabel. Hingga 2010, Wi-Fi Alliance terdiri dari lebih dari 375 perusahaan di seluruh dunia.[21][22] Wi-Fi Alliance mendorong pemakaian merek Wi-Fi kepada teknologi yang didasarkan pada standar IEEE 802.11 dari Institute of Electrical and Electronics Engineers. Ini meliputi koneksi jaringan wilayah lokal nirkabel (WLAN), konektivitas alat-ke-alat (seperti Wi-Fi Peer to Peer atau Wi-Fi Direct), jaringan wilayah pribadi(PAN), jaringan wilayah lokal (LAN), dan bahkan sejumlah koneksi jaringan wilayah luas (WAN) terbatas. Perusahaan manufaktur dengan keanggotaan Wi-Fi Alliance, yang produknya berhasil melewati proses sertifikasi, berhak menandai produk tersebut dengan logo Wi-Fi.
Secara spesifik, proses sertifikasi memerlukan pemenuhan standar radio IEEE 802.11, standdar keamanan WPA dan WPA2, dan standar autentikasi EAP. Sertifikasi opsionalnya meliputi pengujian standar draf IEEE 802.11, interaksi dengan teknologi telepon seluler pada peralatan konvergen, dan fitur-fitur keamanan, multimedia, dan penghematan tenaga.[23]
Tidak semua peralatan Wi-Fi dikirim untuk mendapatkan sertifikasi. Kurangnya sertifikasi Wi-Fi tidak berarti bahwa sebuah alat tidak kompatibel dengan alat Wi-Fi lainnya. Jika alat tersebut memenuhi syarat atau setengah kompatibel, Wi-Fi Alliance tidak perlu berkomentar terhadap penyebutannya sebagai sebuah alat Wi-Fi,[butuh rujukan] meskipun secara teknis hanya alat yang bersertifikasi yang disetujui. Istilah seperti Super Wi-Fi, yang dicetuskan oleh Komisi Komunikasi Federal (FCC) AS untuk mendeskripsikan rencana jaringan pita TV UHF di Amerika Serikat, dapat disetujui atau tidak.
Logo sinyal Wi-Fi

Penggunaan

Agar terhubung dengan LAN Wi-Fi, sebuah komputer perlu dilengkapi dengan pengontrol antarmuka jaringan nirkabel. Gabungan komputer dan pengontrol antarmuka disebut stasiun. Semua stasiun berbagi satu saluran komunikasi frekuensi radio. Transmisi di saluran ini diterima oleh semua stasiun yang berada dalam jangkauan. Perangkat keras tidak memberitahu pengguna bahwa transmisi berhasil diterima dan ini disebut mekanisme pengiriman terbaik. Sebuah gelombang pengangkut dipakai untuk mengirim data dalam bentuk paket, disebut "bingkai Ethernet". Setiap stasiun terus terhubung dengan saluran komunikasi frekuensi radio untuk mengambil transmisi yang tersedia.

Akses Internet

Sebuah alat Wi-Fi dapat terhubung ke Internet ketika berada dalam jangkauan sebuah jaringan nirkabel yang terhubung ke Internet. Cakupan satu titik akses atau lebih (interkoneksi) — disebut hotspot — dapat mencakup wilayah seluas beberapa kamar hingga beberapa mil persegi. Cakupan di wilayah yang lebih luas membutuhkan beberapa titik akses dengan cakupan yang saling tumpang tindih. Teknologi Wi-Fi umum luar ruangan berhasil diterapkan dalam jaringan mesh nirkabel di London, Britania Raya.
Wi-Fi menyediakan layanan di rumah pribadi, jalanan besar dan pertokoan, serta ruang publik melalui hotspot Wi-Fi yang dipasang gratis atau berbayar. Organisasi dan bisnis, seperti bandara, hotel, dan restoran, biasanya menyediakan hotspot gratis untuk menarik pengunjung. Pengguna yang antusias atau otoritas yang ingin memberi layanan atau bahkan mempromosikan bisnis di tempat-tempat tertentu kadang menyediakan akses Wi-Fi gratis.
Router yang melibatkan modem jalur pelanggan digital atau modem kabel dan titik akses WI-Fi, biasanya dipasang di rumah dan bangunan lain, menyediakan akses Internet dan antarjaringan ke semua peralatan yang terhubung dengan router secara nirkabel atau kabel. Dengan kemunculan MiFi dan WiBro (router Wi-Fi portabel), pengguna bisa dengan mudah membuat hotspot Wi-Fi-nya sendiri yang terhubung ke Internet melalui jaringan seluler. Sekarang, peralatan AndroidBadaiOS (iPhone), dan Symbian mampu menciptakan koneksi nirkabel.[24] Wi-Fi juga menghubungkan tempat-tempat yang biasanya tidak punya akses jaringan, seperti dapur dan rumah kebun.

Wi-Fi kota

Titik akses Wi-Fi terbuka
Pada awal 2000-an, banyak kota di seluruh dunia mengumumkan rencana membangun jaringan Wi-Fi sekota. Contoh usaha yang berhasil yaitu Mysore pada tahun 2004 menjadi kota Wi-Fi pertama di India dan kedua di dunia setelah Jerusalem. Perusahaan WiFiyNet mendirikan beberapa hotspot di Mysore, yang mencakup seluruh kota dan desa-desa sekitarnya.[25]
Tahun 2005, Sunnyvale, California, menjadi kota pertama di Amerika Serikat yang menyediakan Wi-Fi gratis dengan cakupan satu kota,[26] dan Minneapolis memperoleh penghasilan $1,2 juta per tahunnya untuk penyedia jasanya.[27]
Pada bulan Mei 2010, Wali kota London, Britania Raya, Boris Johnson berjanji akan membangun jaringan Wi-Fi yang mencakup seluruh London tahun 2012.[28] Sejumlah borough, termasuk Westminster dan Islington[29][30] sudah memiliki cakupan Wi-Fi terbuka yang luas.
Para pejabat di ibu kota Korea Selatan, Seoul, berusaha menyediakan akses Internet gratis di lebih dari 10.000 lokasi di seluruh kota, termasuk ruang terbuka publik, jalan utama, dan kawasan permukiman padat penduduk. Seoul akan menyerahkan pengoperasiannya kepada KT, LG Telecom dan SK Telecom. Perusahaan-perusahaan tersebut akan menginvestasikan $44 juta untuk proyek ini, yang akan rampung tahun 2015.[31]

Wi-Fi kampus

Banyak kampus tradisional di Amerika Serikat memiliki cakupan Internet Wi-Fi nirkabel yang setengah-setengah. Carnegie Mellon University membangun jaringan Internet sekampus pertama bernama Wireless Andrew di kampus Pittsburgh-nya tahun 1993 sebelum merek Wi-Fi muncul.[32][33][34]
Pada tahun 2000, Drexel University di Philadelphia menjadi universitas besar pertama di Amerika Serikat yang memiliki akses Internet nirkabel di seluruh kampusnya.[35]

Komunikasi langsung antarkomputer

Wi-Fi juga memungkinkan komunikasi langsung dari satu komputer ke komputer lain tanpa melalui titik akses. Ini disebut transmisi Wi-Fi ad hoc. Mode jaringan ad hoc nirkabel ini dipopulerkan oleh konsol permainan genggam multipemain, seperti Nintendo DSPlaystation Portablekamera digital, dan peralatan elektronik konsumen lainnya. Sejumlah alat juga dapat berbagi koneksi Internetnya menggunakan ad-hoc, menjadi hotspot atau "router virtual".[36]
Sama halnya, Wi-Fi Alliance mempromosikan sebuah spesifikasi bernama Wi-Fi Direct untuk transfer berkas dan berbagi media melalui metodologi pencarian dan keamanan yang abru.[37] Wi-Fi Direct diluncurkan bulan Oktober 2010.[38]

Spesifikasi

Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang ini ada empat variasi dari 802.11, yaitu:
  • 802.11a
  • 802.11b
  • 802.11g
  • 802.11n
Spesifikasi b merupakan produk pertama Wi-Fi. Variasi g dan n merupakan salah satu produk yang memiliki penjualan terbanyak pada 2005.
Spesifikasi Wi-Fi
SpesifikasiKecepatanFrekuensi
Band
Cocok
dengan
802.11b11 Mb/s~2.4 GHzb
802.11a54 Mb/s~5 GHza
802.11g54 Mb/s~2.4 GHzb, g
802.11n100 Mb/s~2.4 GHzb, g, n
Di banyak bagian dunia, frekuensi yang digunakan oleh Wi-Fi, pengguna tidak diperlukan untuk mendapatkan izin dari pengatur lokal (misal, Komisi Komunikasi Federal di A.S.). 802.11a menggunakan frekuensi yang lebih tinggi dan oleh sebab itu daya jangkaunya lebih sempit, lainnya sama.
Versi Wi-Fi yang paling luas dalam pasaran AS sekarang ini (berdasarkan dalam IEEE 802.11b/g) beroperasi pada 2.400 GHz sampai 2.483,50 GHz. Dengan begitu mengijinkan operasi dalam 11 channel (masing-masing 5 MHz), berpusat di frekuensi berikut:
  • Channel 1 - 2,412 GHz;
  • Channel 2 - 2,417 GHz;
  • Channel 3 - 2,422 GHz;
  • Channel 4 - 2,427 GHz;
  • Channel 5 - 2,432 GHz;
  • Channel 6 - 2,437 GHz;
  • Channel 7 - 2,442 GHz;
  • Channel 8 - 2,447 GHz;
  • Channel 9 - 2,452 GHz;
  • Channel 10 - 2,457 GHz;
  • Channel 11 - 2,462 GHz
Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi komunikasi dan informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat WLAN (wireless local area network). Dengan kata lain, Wi-Fi adalah sertifikasi merek dagang yang diberikan pabrikan kepada perangkat telekomunikasi (internet) yang bekerja di jaringan WLAN dan sudah memenuhi kualitas kapasitas interoperasi yang dipersyaratkan.
Teknologi internet berbasis Wi-Fi dibuat dan dikembangkan sekelompok insinyur Amerika Serikat yang bekerja pada Institute of Electrical and Electronis Engineers (IEEE) berdasarkan standar teknis perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16. Perangkat Wi-Fi sebenarnya tidak hanya mampu bekerja di jaringan WLAN, tetapi juga di jaringan Wireless Metropolitan Area Network (WMAN).
Karena perangkat dengan standar teknis 802.11b diperuntukkan bagi perangkat WLAN yang digunakan di frekuensi 2,4 GHz atau yang lazim disebut frekuensi ISM (Industrial, Scientific dan Medical). Sedang untuk perangkat yang berstandar teknis 802.11a dan 802.16 diperuntukkan bagi perangkat WMAN atau juga disebut Wi-Max, yang bekerja di sekitar pita frekuensi 5 GHz.
Tingginya animo masyarakat—khususnya di kalangan komunitas Internet—menggunakan teknologi Wi-Fi dikarenakan paling tidak dua faktor. Pertama, kemudahan akses. Artinya, para pengguna dalam satu area dapat mengakses Internet secara bersamaan tanpa perlu direpotkan dengan kabel.
Konsekuensinya, pengguna yang ingin melakukan surfing atau browsing berita dan informasi di Internet, cukup membawa PDA (pocket digital assistance) atau laptop berkemampuan Wi-Fi ke tempat di mana terdapat access point atau hotspot.
Menjamurnya hotspot di tempat-tempat tersebut—yang dibangun oleh operator telekomunikasi, penyedia jasa Internet bahkan orang perorangan—dipicu faktor kedua, yakni karena biaya pembangunannya yang relatif murah atau hanya berkisar 300 dollar Amerika Serikat.
Peningkatan kuantitas pengguna Internet berbasis teknologi Wi-Fi yang semakin menggejala di berbagai belahan dunia, telah mendorong Internet service providers (ISP) membangun hotspot yang di kota-kota besar dunia.
Beberapa pengamat bahkan telah memprediksi pada tahun 2006, akan terdapat hotspot sebanyak 800.000 di negara-negara Eropa, 530.000 di Amerika Serikat dan satu juta di negara-negara Asia.
Keseluruhan jumlah penghasilan yang diperoleh Amerika Serikat dan negara-negara Eropa dari bisnis Internet berbasis teknologi Wi-Fi hingga akhir tahun 2003 diperkirakan berjumlah 5.4 trilliun dollar Amerika, atau meningkat sebesar 33 miliar dollar Amerika dari tahun 2002 (www.analysys.com).

Wi-fi Hardware

Wi-Fi dalam bentuk PCI
Apabila komputer kita sudah terpasang modem dan sudah terinstal drivernya, maka kita sudah bisa mulai terhubung dengan internet dengan beberapa pilihan:
  1. Melalui jaringan telepon secara langsung (dial up).
  2. Melalui jaringan GPRS GSM.
  3. Melalui jaringan CDMA.
  4. Melalui jaringan Wifi.
  5. Dengan jaringan TV Kabel.
  6. ISDN dan ADSL.

Wireless network adapter

Agar komputer bisa terhubung dengan suatu jaringan atau network, berarti komputer tersebut membutuhkan suatu alat khusus. Alat khusus yang dirancang untuk mengubah, mengirim, dan menerima data, dari dan ke jaringan. Alat ini biasa di sebut dengan Network Adapter. Agar komputer bisa menangkap, mengenali, mengirim, dan menerima data, ke dan dari jaringan tanpa kabel/nirkabel alias wireless network, berarti komputer tersebut membutuhkan wireless network adapter. Didalam wireless adapter, terdapat transmitter yang berfungsi untuk mengirimkan sinyal radio, dan receiver yang berfungsi untuk menerima gelombang atau sinyal. Ada banyak jenis, tipe, merek, dan bentuk wireless adapter. Kemampuan, kelebihan, kekurangan, dan kualitas juga beda-beda.
Hampir semua laptop keluaran baru memiliki modul wireless adapter pada mini PC Cardnya, wireless internal adapter built-in. Modul ini di tempatkan secara langsung di motherboard. Laptop-laptop yang menyertakan modul wireless adapter di motherboardnya, umumnya menyertakan tombol untuk menghidupkan dan mematikan fungsi ini.
Wireless adapter umumnya di tempatkan pada salah satu dari port input/output (I/O port) di komputer. Misalnya pada expansion card slot, atau pada socket yang terdapat pada motherboard, atau pada socket PCMCIA, atau juga pada socket USB. Wireless adapater yang berbentuk PC Card biasanya paling cocok untuk PC. Sedang USB adapter, bisanya paling pas untuk laptop.
Hardware Wi-Fi yang ada di pasaran saat ini ada berupa :
Wi-fi dalam bentuk USB

WiFi repeater dan extender

Di dalam dunia jaringan komputer wireless, selain router dan access point ada juga yang disebut dengan wireless repeater. Wireless repeater/amplifier adalah sebuah perangkat jaringan yang berfungsi untuk memperkuat sinyal yang keluar dari router atau access point. Jadi jika sinyal yang keluar dari router atau access point dirasakan kurang kuat di suatu area di dalam rumah atau gedung kantor anda dikarenakan jaraknya atau banyaknya hal-hal yang mengganggu kualitas sinyal, anda bisa menggunakan wireless repeater ini untuk memperkuat sinyalnya.
Wireless range extender dan wireless repeater fungsinya sama-sama memperkuat sinyal, tapi wireless range extender ini memiliki kekurangan dibandingkan wireless repeater karena sinyal yang dipancarkannya ditampilkan dengan nama network yang berbeda. Jadi jika anda sedang berada di luar jangkauan dari sinyal asli yang keluar dari router atau access point, maka anda harus konek lagi ke jaringan dengan nama network yang berbeda. Bentuk fisik umumnya jenis outdoor atau indoor, mini stick atau plug-in dengan jangkauan antena yang berbeda pula.

Antena WiFi

Secara umumnya, fungsi dari antena WiFi adalah untuk menerima sekaligus menyalurkan sinyal WiFi ke gadget, laptop, maupun komputer. Seiring dengan perkembangan teknologi, kini telah ada beberapa jenis antena WiFi sesuai kebutuhan.
  1. Antena Grid. Secara fisik, bentuk dari antena ini seperti jaring parabolic. Sayangnya, cakupan dari antena ini hanya searah. Selain itu, dibutuhkan antena pemancar yang diletakkan di tempat lain agar antena ini dapat menangkap sinyal WiFi. Saat antena grid diletakkan mengarah pada antena pemancar maka diperoleh sinyal yang kuat. Adapun fungsi dari antena grid adalah menerima sekaligus mengirimkan sinyal data yang diperolehnya dengan menggunakan sistem gelombang radio. Ada dua frekuensi dari sistem gelombang radio yang digunakan pada antena ini, yaitu 2.4 GHz dan 5 GHz.
  2. Antena Omni. Untuk antena jenis ini, bentuknya mirip tongkat dengan ukuran lebih kecil. Dibandingkan antena grid, cakupan antena omni lebih luas dan menyebar ke semua arah dengan membentuk semacam lingkaran. Namun, meskipun cakupannya cukup luas, jangkauannya tetaplah pendek. Biasanya, antena ini digunakan oleh sekolah-sekolah, supermarket, perkantoran, bahkan warung tenda yang menyediakan WiFi.
  3. Antena Sectoral Jenis antena pemancar wifi yang mirip dengan antena omni ini mampu menampung 5 klien sekaligus. Antena ini mempunyai cakupan yang tidak begitu luas, namun mampu menjangkau jarak lebih jauh. Pada umumnya, antena ini dipasang secara vertikal dengan sectoral sudut hingga 120 derajat. Namun, tak jarang juga yang memasangnya secara horisontal. Antena sectoral ini biasanya digunakan oleh tower GSM HP.
  4. Antena Yagi. Prinsip kerja dari jenis antena pemancar wifi yang mempunyai bentuk seperti susunan tulang ikan ini hampir sama dengan antena grid. Cakupan yang dimilikinya hanya searah sehingga harus diarahkan pada antena pemancar di tempat lain. Perbedaan mencolok antara antena yagi dan grid terletak pada bentuk dan penggunaannya. Tidak seperti antena grid, antena yagi terdiri dari tiga bagian, yaitu driven, reflector, dan director. Antena yagi juga sangat jarang digunakan dalam sebuah jaringan.
  5. Antena PVC. Jenis antena pemancar wifi ini terbuat dari pipa PVC yang dilapisi alumunium foil. Tak heran jika antena ini tidak akan berkarat meskipun dipasang di luar ruangan. Keunggulan lainnya adalah tahan terhadap berbagai cuaca serta mudah saat dipasang. Sayangnya, antena ini hanya bisa mencakup sinyal dalam jarak dekat, sekitar 200 hingga 300 meter saja.
  6. Antena 8 Quad. Pada dasarnya, jenis antena pemancar wifi ini merupakan bagian dari antena sectoral. Sebab, pola radiasinya masih dalam satu arah jika dibuat sudut arah yang lebar. Biasanya, antena ini sering digunakan untuk antena access point saat klien berada di sebuah area.
  7. Antena Wajan Bolic. Sesuai namanya, jenis antena pemancar wifi mirip parabola, di mana bahan untuk parabolic discnya menggunakan wajan. Antena ini digunakan untuk memperkuat sinyal yang berasal dari hotspot dengan jarak jauh dan susah ditangkap USB wireless adapter.

Mode Akses Koneksi Wi-fi

Ada 2 mode akses koneksi Wi-fi, yaitu

Ad-Hoc

Mode koneksi ini adalah mode di mana beberapa komputer terhubung secara langsung, atau lebih dikenal dengan istilah Peer-to-Peer. Keuntungannya, lebih murah dan praktis bila yang terkoneksi hanya 2 atau 3 komputer, tanpa harus membeli access point.

Infrastruktur

Menggunakan Access Point yang berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data, sehingga memungkinkan banyak Client dapat saling terhubung melalui jaringan (Network). yang bisa membuat beberapa perangkat yang berbeda mengakses sinyal dari satu sumber sinyal yang sama. Pada umumnya sinyal wifi yang ada pada saat ini dibagi kepada sinyal wifi dengan frekuensi 2.4 GHz dan juga 5 GHz. Dengan frekuensi tersebut bisa membantu Kamu untuk mendapatkan sinyal yang baik dan kuat untuk mengakses internet.
Mengingat sinyal internet adalah salah satu kebutuhan yang sangat dibutuhkan pada saat ini serta hampir digunakan oleh semua orang tanpa terkecuali, sehingga bagi Kamu yang ingin memasang wifi pada rumahnya bisa terlebih dulu mencari tahu mengenai apa pengertian frekuensi WiFi 2.4 GHz dan 5GHz serta kelebihannya seperti yang dijabarkan berikut ini :

Pengertian Singkat Frekuensi 2.4 GHz dan 5GHz

Pengertian Frekuensi WiFi 2.4 GHz dan 5GHz serta Kelebihannya
Sebelumnya jika kamu ingin memilih router yang tepat maka Kamu juga harus tahu tentang kedua frekuensi yang paling umum ini. Karena jika kamu salah memilih router maka tentunya wifi yang ada tidak bisa digunakan dengan baik. Misalnya saja perangkat yang kamu gunakan untuk menangkap sinyal itu adalah perangkat yang hanya bisa menerima sinyal dari router dengan frekuensi 2.4 GHz saja. 

Pengertian Frekuensi 2.4 GHz

Frekuensi 2.4 GHZ (2400 MHz) adalah Frekuensi atau sinyal yang sudah sejak lama kita gunakan pada umumnya. Dengan usia yang sudag sangat lama, gelombang ini adalah ‘area bebas’ dimana nyaris semua perangkat wireless memakai frekuensi ini. Contoh umumnya seperti pada perngkat remote control TV, remote control mainan, remote alarm mobil, bluetooth, dan router wi-fi salah satunya.
Sinyal frekuensi 2.4 GHz mempunyai daya cakupan yang lebih luas dan sinyal yang lebih kuat, tetapi frekuensi ini sudah terlalu banyak penggunanya sehingga kadang menyebabkan gangguan. Apabila koneksi sinyal wi-fi anda memerlukan kedua kondisi diatas (sinyal yang kuat dan jangkauan yang jauh) misalkan berbeda ruangan (komputer/laptop di kamar tidur dengan hotspot wi-fi di ruang tamu) maka sebaiknya anda menggunakan Frekuensi 2.4 GHz.

Pengertian Frekuensi 5 GHz

Gelombang 5 GHz adalah teknologi yang lebih baru sebagai jawaban terhadap banyaknya pemakain frekuensi 2.4 GHz. Selain itu saat ini perangkat yang telah mendukung frekuensi ini masih belum sebanyak perangkat yang memakai Frekuensi 2.4 GHz. Tetapi frekuensi yang lebih kuat ini mempunyai kekurangan di daya cakupan yang lebih pendek.
Bilamana sambungan wi-fi anda lebih langsung mengarah seperti tidak terhalang bangunan dinding atau lantai, atau layaknya wireless mi-fi (mobile wi-fi) yang bisa dibawa kemana mana dan selalu ada di dekat perangkat yang memerlukannya, akan lebih bagus apabila anda memakai sinyal 5 GHz.

Perbedaan Antara Frekuensi 2.4 GHz dan 5GHz

Perbedaan Antara Frekuensi 2.4 GHz dan 5GHz
Ada beberapa hal yang mendasari perbedaan yang terdapat pada wifi dengan frekuensi 2.4 GHz dan juga 5 GHz. Pertama adalah karena adanya interferensi sinyal. Ternyata wifi dengan frekuensi 5 GHz ini memiliki frekuensi yang sama dengan gelombang yang ada pada microwave dan Bluetooth sehingga tentunya interferensi sinyal pada frekuensi 5 GHz menjadi lebih sedikit daripada wifi dengan frekuensi 2.4 GHz.
Sehingga pada saat ini kebanyakan orang pada umumnya saat ini masih menggunakan wifi dengan frekuensi 2.4 GHz karena interferensinya yang lebih banyak sehingga tentunya sinyal wifinya menjadi lebih kuat daripada sinyal yang didapatkan dengan frekuensi 5 GHz.
Hal kedua yang membedakannya adalah karena adanya lingkup sinyal yang berbeda diantara keduanya. Singkat kata jika Kamu menggunakan wifi dengan sinyal 2.4 GHz maka Kamu akan mendapatkan lingkup sinyal yang lebih luas daripada jika Kamumenggunakan wifi dengan frekuensi 5 GHz.
Dilihat dari kedua perbedaan sebelumnya, maka akan terlihat bahwa wifi dengan frekuensi 2.4 GHz nampaknya lebih unggul daripada frekuensi 5 GHz, namun pada perbedaan yang terakhir ini maka akan lebih nampak bahwa wifi frekuensi 5 GHz juga bisa menjadi lebih unggul.
Karena hal ketiga yang menjadi pembeda pada kedua frekuensi ini adalah karena penggunaannya. Ternyata frekuensi 5 GHz ini bisa memiliki spektrum yang lebih luas dalam hal penggunaan sinyalnya kemudian gangguan juga bisa lebih minimal dengan frekuens 5 GHz ini. 
Maka akan bisa dilakukan dengan lebih mudah dan lancar daripada jika kamu menggunakan wifi frekuensi 2.4 GHz. Sedangkan wifi dengan frekuensi 2.4 GHz ini lebih mudah untuk digunakan mengakses berbagai keperluan sederhana seperti mengakses akun email dan lainnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Command Line

7+ Tipe Data C++ Berserta Contoh Program dan Jangkauannya

Mengenal Fitur CSS3